Seni Beluk sebagai Identitas Budaya di Kampung Adat Cikondang

Authors

  • Nadila Adilaturohman Universitas Pendidikan Indonesia
  • Nurul Zahra Fauziyah Universitas Pendidikan Indonesia
  • Klara Nuranggraeni Universitas Pendidikan Indonesia
  • Hilman Hanif Universitas Pendidikan Indonesia
  • Devi Yanti Universitas Pendidikan Indonesia
  • Rezika Suris Universitas Pendidikan Indonesia
  • Mamat Supriatna Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.57152/batik.v3i2.2085

Keywords:

Guidance and Counseling, Seni Beluk, Culture Identity, Kampung Adat Cikondang

Abstract

This study aims to explore the role and function of Seni Beluk as a cultural identity of the indigenous community in Kampung Adat Cikondang, Bandung Regency. Seni Beluk is a traditional Sundanese vocal art passed down through generations, rich in spiritual and social values. The research employed a qualitative case study approach involving field observation, in-depth interviews, and documentation. The results show that Seni Beluk functions not only as entertainment but also as a medium for religious preaching, moral advice, and reinforcement of customary values in communal life. The lyrics are recited during significant events such as childbirth, thanksgiving, house construction, and circumcision ceremonies, carrying deep religious and social meanings. The main challenge in its preservation lies in the lack of generational continuity due to the younger generation’s limited interest and vocal skills. Preservation efforts are carried out through cultural education and documentation. Seni Beluk stands as a symbol of cultural resilience for the Cikondang community, and its integration into counseling services highlights its potential in developing students' character. Therefore, preserving Seni Beluk is crucial to maintaining local cultural identity in the face of modernization.

References

Handani, S. S., Mustika, D., & Supriatna, N. (2025). Inovasi Pembelajaran Ips Yang Inklusif Melalui Pemanfaatan Kampung Adat Cikondang Sebagai Laboratorium Alam Dan Budaya. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia, 4(1), 128–134. https://doi.org/10.31004/jpion.v4i1.348

Jannah, F., & Chaerowati, D.L. (2021). Tradisi Seni Beluk sebagai Komunikasi Budaya di Kampung Adat Cikondang dalam Melestarikan Kebudayaan.

Rosidi, A. (2018). Kesusastraan Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

Nurfajrin, D. (2023). Tradisi Lisan Ngabeluk pada Masyarakat Sunda: Hegemoni dan Representasi Identitas. Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal, 3(1), 24-42.

Nugraha, A., & Setiawan, R. (2020). Pelestarian Budaya Lokal di Tengah Arus Globalisasi: Studi Kasus Kampung Naga. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1), 75-85.

Rusmana, T. (2018). Rekonstruksi Nilai-Nilai Konsep Tritangtu Sunda sebagai Metode Penciptaan Teater ke dalam Bentuk Teater Kontemporer. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(1), 114-127.

Oktaviani, F., Tyaswara, B., & Roswida, R. (2019). Strategi komunikasi kepala adat dalam melestarikan kesenian beluk. Jurnal Signal, 7(2), 127-149.

Suryana, Y. (2017). Estetika Seni Beluk dalam Konteks Budaya Sunda. Panggung: Jurnal Seni Budaya, 27(3), 280-295.

Permana, R., dkk. (2019). Peran Kesenian Tradisional dalam Mempertahankan Kearifan Lokal di Era Globalisasi. Jurnal Kajian Budaya, 9(2), 123-135.

Wulandari, S. (2021). Identitas Kultural Komunitas Adat dalam Seni Pertunjukan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 22(2), 101-115.

Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat. (2020). Dangding Cerita dalam Wawacan Seni Beluk di Cikondang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/dangding-cerita-dalam-wawacan-seni-beluk-di- cikondang/

Komunitas Aleut. (2011, Maret 25). Sekilas Seni beluk. https://komunitasaleut.com/2011/03/25/sekilas- seni-beluk/

Munawaroh, I. (2023). Komunikasi Tradisional dalam Seni Beluk sebagai Media Pendidikan Masyarakat di Kampung Adat Cikondang. Universitas Islam Bandung. https://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/30651

Mustika, D. (2023). Transformasi Fungsi Seni Beluk di Kampung Cikondang sebagai Identitas Budaya Lokal. Universitas Pendidikan Indonesia. https://repository.upi.edu/116820

Koran Gala. (2020, November 10). Dua Seni Tradisi Kab. Bandung Ditetapkan Kemenkum HAM sebagai Kekayaan Intelektual Komunal. https://www.koran-gala.id/news/58714272530/dua-seni- tradisi-kab-bandung-ditetapkan-kemenkum-ham-sebagai-kekayaan-intelektual-komunal

Sukanda, E. (2023). Fungsi Kesenian Beluk pada Masyarakat Adat. Jurnal Panggung, 33(1), 45–58. https://doi.org/10.26742/PANGGUNG.V33I3.2739

Alamsyah, S. P. (2013). Kesenian Beluk di Desa Ciapus Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Balai Pelestarian Nilai Budaya. DOI:10.30959/patanjala.v5i2.147

Cipta, F., Gunara, S., & Sutanto, T. S. (2020). Seni beluk Cikondang Indigenous Village reviewed from the perspective of music education. Humaniora, 11(1), 1-6.

Lail, E. D. A., Muwakhidah, M., Rofikho, M. A. Z., Wahyungtiyas, F. A., Mun’im Zamzami, M. A., & Salsabila, V. A. P. (2024). Genuineness dan Empati Konselor dalam Layanan Konseling Berdasarkan Perspektif Siswa. Teaching, Learning, and Development, 2(2), 70-76.

Published

2025-08-17

How to Cite

Adilaturohman, N., Fauziyah, N. Z., Nuranggraeni, K., Hanif, H. ., Yanti, D., Suris, R., & Supriatna, M. (2025). Seni Beluk sebagai Identitas Budaya di Kampung Adat Cikondang. BATIK: Jurnal Pengembangan Dan Pengabdian Masyarakat Multikultural, 3(2), 85-91. https://doi.org/10.57152/batik.v3i2.2085

Issue

Section

Articles