Stunting Counseling as an Effort to Increase Knowledge in Coastal Communities
Penyuluhan Stunting Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Pada Masyarakat Pesisir
DOI:
https://doi.org/10.57152/consen.v4i1.1339Kata Kunci:
Stunting, Perempuan, Anak, Penyuluhan, GiziAbstrak
Stunting pada anak usia dini disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, dan asupan yang rendah makanan hewani. Pengetahuan gizi bagi orang tua sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan gizi dan mengurangi masalah gizi pada keluarga. Penyuluhan stunting merupakan bagian penting dalam pencegahan terjadinya stunting pada anak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar dapat mencegah dan memberikan usaha preventif dalam penanganan stunting pada anak. Metode pengabdian dilakukan dengan sosialisasi, tanya jawab dan evaluasi program. Pada akhir kegiatan Tim Pengabdian menyusun rekomendasi tindak lanjut. Mitra dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan jumlah peserta 20 orang. Peserta didominasi oleh perempuan dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan peserta sudah memahami terkait stunding dan upaya pencegahannya. Namun demikian tindak lanjut dan usaha preventif lainnya tetap dibutuhkan agar program ini berlanjut. Tindak lanjut yang ditawarkan dari kegiatan ini adalah pembentukan kelompok penggerak sebagai agen perubahan yang bertugas menyebarkan informasi dan menindaklanjuti berbagai gejala yang muncul di masyarakat. Kolaborasi dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah dan lembaga lainnya juga akan dilanjutkan.
Unduhan
Referensi
S. Rulah, “Masalah sosial dan solusi dalam menghadapi fenomena stunting pada anak,” Krinok, vol. 1, no. 3, pp. 83–91, 2022, doi: https://doi.org/10.22437/krinok.v1i3.21852.
H. Rahman, M. Rahmah, and N. Saribulan, “Upaya Penanganan Stunting di Indonesia, Analisis Bibliometrik dan Analisis Konten,” J. Ilmu Pemerintah. Suara Khatulistiwa, vol. 8, no. 1, pp. 44–59, 2023.
W. Lestari, A. Margawati, and M. Z. Rahfiludin, “Faktor Risiko Stunting Pada Anak Umur 6-24 Bulan Di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Provinsi Aceh,” J. Gizi Indones. (The Indones. J. Nutr., vol. 3, no. 1, pp. 37–45, 2014, doi: 10.14710/jgi.3.1.126-134.
N. N. Basri, M. Sididi, and Sartika, “Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita (24-36 Bulan),” Wind. Public Heal. J., vol. 1, no. 5, pp. 417–426, 2021, doi: 10.33096/woph.v1i5.98.
S. A. J. Chairunnisa, S. A. Nugraheni, and A. Kartini, “Praktik Menyusui Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Indonesia: Telaah Literatur,” Media Kesehat. Masy. Indones., vol. 19, no. 5, pp. 353–362, 2020, doi: 10.14710/mkmi.19.5.353-362.
K. Rahmadhita, “Permasalahan Stunting Dan Pencegahannya,” J. Ilm. Kesehat. Sandi Husada, vol. 9, no. 1, pp. 225-229., 2020, doi: 10.35816/jiskh.v11i1.253.
I. Budiastutik and M. Z. Rahfiludin, “Faktor Risiko Stunting Pada Anak Di Negara Berkembang,” Amerta Nutr., pp. 122–129, 2019, doi: 10.20473/amnt.v3i3.2019.122-129.
C. K. Herbawani, U. Q. Karima, M. N. H. Syah, A. N. Hidayati, and B. Aprianto, “Analisis Determinan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Cinangka, Kota Depok,” Ghidza J. Gizi Dan Kesehat., vol. 6, no. 1, pp. 64–79, 2022, doi: 10.22487/ghidza.v6i1.518.
N. Nadiyah, D. Briawan, and D. Martianto, “Faktor risiko stunting pada anak usia 0-23 bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur,” J. Gizi dan Pangan, vol. 9, no. 2, p. 125—132, 2014.
I. Syam, M. E. Yulianita, and I. Annisa, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Buntu Batu Kabupaten Enrekang,” J. Kesehat. Masy. Mulawarman, vol. 1, no. 2, pp. 55–63, 2019, doi: 10.30872/jkmm.v1i2.3056.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 CONSEN: Indonesian Journal of Community Services and Engagement

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC-BY) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).